TERAPI BERMAIN “PLAYDOUGH” TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK AUTIS DI TK HARAPAN BUNDA SURABAYA
Keywords:
Autisme, Motorik Halus, PlaydoughAbstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya pengembangan kemampuan motorik halus pada anak autis. Kemampuan motorik anak autisme sering mengalami gangguan. Gangguan yang muncul itu terlihat pada kemampuan anak autis di TK Harapan Bunda Surabaya dalam memegang, menekan, menggenggam, dan menjepit benda sehingga mereka perlu untuk mengembangkan. Dengan bermain playdough, anak-anak autisme secara aktif didorong untuk mengembangkan motorik halus mereka. Mereka bebas melakukan berbagai aktifitas dalam bermain playdough sebagai bentuk dan cetakan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh terapi bermain playdough terhadap kemampuan motorik halus pada anak autis di TK Harapan Bunda Surabaya.
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain pre-eksperimental dan rancangan penelitian menggunakan desain satu kelompok pre-test post-test. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan statistik Uji Wilcoxon Sign Rank Test. Sampel dalam penelitian ini anak autis yang mengalami tingkat derajat keparahan yang sedang dan tidak mendapatkan terapi tambahan diluar sekolah. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 15 anak yang semuanya adalah anak autis.
Hasil penelitian mengalami peningkatan pada perkembangan motorik halus anak autis sebelum dilakukan terapi bermain playdough sebesar 26,7 persen (%) sedangkan sesudah dilakukan terapi bermain playdough meningkat menjadi 86,7 persen (%). Uji statistik menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test diperoleh hasil yang signifikan p = 0,003 < α = 0,05.
Kesimpulan dari hasil penelitian, H1 diterima dan H0 ditolak yang artimya ada pengaruh terapi bermain playdough terhadap perkembangan motorik halus pada anak autis di TK Harapan Bunda Surabaya.