HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN STANTING BALITA USIA 24-59 BULAN DIDESA SARINGEMBAT PUSKESMAS SINGAHAN KABUPATEN X
Keywords:
lama Pemberian ASI, StuntingAbstract
Hasil Riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi stunting pada balita yaitu 30,8%,Berdasarkan hasil Riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi stunting di Kabupaten Tuban sebesar 30%, sedangkan dari data puskesmas Singgahan prevalensi stuntingpada tahun 2020 sebesar 26,8% dan prevalensi stunting di Desa Saringembat sebesar 29,5%. Dari data tersebut masalah stunting di Kabupaten Tuban termasuk ke dalam kategori masalah kesehatan masyarakat yang dianggap berat. Namun di wilayah tersebut belum pernah dilakukan penelitian mengenai faktor kejadian stunting pada balita. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama pemberian ASI dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 di Desa Saringembat Puskesmas Singgahan Kabupaten Tuban. Metode penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan rancang bangun cross sectional. Sampel penelitian adalah balita usia 24-59 bulan Desa Saringembat Puskesmas Singgahan Kabupaten Tuban, sebanyak 75 sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 36% balita berhenti menyusui pada usia 6-23 bulan dan >24 bulan. Uji statistik menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara lama pemberian ASI dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Saringembat Puskesmas Singgahan Kabupaten Tuban (p value = 0.000).