PERBEDAAN FORMULASI SEMPOL AYAM DENGAN PENAMBAHAN DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) TERHADAP UJI DAYA TERIMA SEBAGAI MAKANAN TINGGI ZAT BESI

Authors

  • Denis Melati Institut Kesehatan dan Bisnis Surabaya
  • Anggun Etika Sari Institut Kesehatan dan Bisnis Surabaya

Keywords:

Empol Ayam, Daun Kelor, Kadar Zat Besi, Uji Daya Terima

Abstract

Produk sempol ayam dan daun kelor pada daya terima terbaik kemudian dilakukan pengujian kadar zat besinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Quasi-eksperimental karena mempunyai kelompok kontrol namun tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variable-variabel dari luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini juga bersifat analitik karena bertujuan untuk mengetahui daya terima dan kadar zat besi sempol ayam dan daun kelor sebagai makanan yang tinggi akan zat besi pada remaja. Penelitian ini menggunakan 30 panelis remaja tidak terlatih didesa Kolor Kabupaten Sumenep yang berusia 13-18 tahun. Penelitian ini dilakukan menggunakan 3 sampel yang berbeda perlakuan. Sampel AS (daging ayam 80 g dan daun kelor 20 g), sampel ES (daging ayam 70 g dan daun kelor 30 g), sampel SS (daging ayam 60 g dan daun kelor 40 g). Uji daya terima pada penelitian ini menggunakan metode hedonik dengan form uji daya terima. Uji kadar zat besi menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) yang dilakukan di laboratorium Balai Penelitian dan Konsultasi Industri (BPKI) Surabaya. Hasil penelitian daya terima didapatkan dari panelis yang paling banyak menyukai sempol ayam dan daun kelor pada perlakuan sampel AS. Hasil dari uji kadar zat besi sampel AS sebesar 3,88 mg. Hasil analisis Friedman pada uji daya terima (warna, aroma, rasa dan tekstur) menunjukkan bahwa (α

Downloads

Published

2021-01-29