PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LENDIR BEKICOT ( ACHATINA FULICA ) DENGAN GEL BIOPLACENTON TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II A PADA KULIT TIKUS PUTIH ( RATTUS NORVEGICUS )

Abstract

Segala aktivitas yang dilakukan dalam sehari-hari dapat beresiko menimbulkan luka. Luka merupakan masalah kulit yang sering di alami manusia, salah satunya yaitu luka bakar. Luka bakar adalah rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan karena perubahan suhu yang tinggi, sengatan listrik, ledakan, maupun terkena bahan kimia. Proses dalam penyembuhan luka bakar yakni membandingkan penggunaan lendir bekicot (Achatina fulica) dengan gel bioplacenton. Tujuan dari penelitan ini adalah dapat mempercepat proses penyembuhan luka bakar/ combustio.

Jenis penelitan ini mengunakan eksperimental dengan rancang bangun true eksperiment pasca test design. Metode yang digunakan simpel random sampling. Penelitian menggunakan 20 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) yang terbagi menjadi 2 kelompok, 10 ekor sebagai kelompok perlakuan dan 10 ekor sebagai kelompok kontrol yang dilakukan di Labortorium Biokimia Fakultas Kedokteran Hang Tuah Surabaya. Analisa hipotesis penelitian menggunakan uji Mann- Whitney.

Hasil dari penelitian menunjukkan dalam krteria proses penyembuhan luka bakar pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol mendapat hasil 0,315. Setelah dilakukan uji statistik menunjukkan p=0,315 yang dibandingkan dengan tingkat kemaknaan 0,05 sehingga diperoleh ρ (0.315) > α (0,05) yang artinya H1 ditolak H0 diterima yang artinya tidak ada perbedaan rata-rata waktu penyembuhan luka bakar pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan efektifitas antara pemberian topikal lendir bekicot (Achatina fucila) dengan gel bioplacenton terhadap penyembuhan luka bakar derajat IIA pada tikus putih (rattus norvegicus).