KAJIAN KADAR PROTEIN, KADAR KALSIUM DAN DAYA TERIMA MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA BAHAN TEPUNG KACANG TOLO (VIGNA UNGUICULATA L.) TEPUNG KACANG MERAH (PHASEOLUS VULGALIS L.) DAN TEPUNG BERAS MERAH (ORYZA NIVANA)
Keywords:
kacang tolo, merah, beras, protein, kalsium dan organoleptikAbstract
Kacang Tolo (Vigna unguiculata L,) adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang sudah dikenal oleh masyarakat, tanaman ini secara fisiologis mampu beradaptasi luas dalam berbagai kondisi lingkungan. Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L,) merupakan komoditas kacang-kacangan yang sangat dikenal masyarakat, kacang merah (Phaseolus vulgaris L,) adalah sumber karbohidrat dan mengandung protein cukup tinggi.Beras merah (Oryza nivana) sudah lama diketahui sangat bermanfaat bagi kesehatan. Beras merah (Oryza nivana) mengandung banyak senyawa fenolik yang memiliki manfaat sebagai antioksidan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahuai kadar protein, kalsium dan daya terima pada MP-ASI dengan bahan tepung kacang tolo, kacang merah dan beras merah.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode true-eksperimental dengan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan metode komposisi yang berbeda. Penelitian menggunakan 3 unit perlakuan. Perlakuan A Dengan proporsi tepung kacang tolo 20gr, tepung kacang merah 30gr, dan tepung beras merah 50gr, perlakuan B Dengan proporsi tepung kacang tolo 30gr, tepung kacang merah 50gr dan tepung beras mrah 20gr, perlakuan C Dengan proporsi tepung kacang tolo 50gr, tepung kacang merah 20gr dan tepung beras mrah 30gr. Analisa data dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan dua langkah, yaitu menggunakan uji laboratorium, dan menggunakan uji organoleptik yaitu rasa, aroma, tekstur dan warna yang dilakukan oleh 20 panelis. Hasil kadar protein tertinggi terdapat pada sampel B sebanyak 2,398 %, kandungan kadar kalsium tertinggi pada sampel B sebanyak 6,23 mg. Pada uji daya terima (rasa, aroma, tekstur dan warna) didapatkan bahwa sampel C yang dapat diterima. Kesimpulan pada penelitian ini adalah sampel B yang diterima, dilihat dari kualitas kandungan protein dan kalsium sampel B yang paling tinggi. Saran untuk peneliti selanjutnya perlu perlakuan pengembangan produk olahan pada kacang tolo jenis putih, karna pada kacang tolo jenis merah sudah ada hasil penelitian.