HUBUNGAN SELF CARE MANAGEMENT TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA
Abstract
Latar Belakang: Lansia mengalami hipertensi akibat penurunan fungsi tubuh karena proses penuaan. Penatalaksanaan self care management pada hipertensi sangat dibutuhkan untuk mengurangi komplikasi yang menyebabkan kerusakan pada jantung, ginjal, otak dan keruusakan lainnya. Tujuan: Untuk membuktikan adanya korelasi antara self care management dengan tekanan darah pada lansia Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional, dimana sampelnya sebanyak 26 orang lansia. Tehnik purposive sampling digunakan dalam pemilihan sampel penelitian ini. Hasil yang diperoleh diiuji menggunakan program SPSS 23 dengan metode statistik Pearson dimana signifikansinya adalah α = <0,05. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan alat ukur berupa Hypertension Self-Management Behavior Questionnaire (HSMBQ) dan sfigmomanometer untuk menilai tekanan darah lansia. Penelitian ini dilakukan di Desa Curah Cottok, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Hasil: Data yang diperoleh saat melakukan uji korelasi Pearson dengan taraf kesalahan (α) = 0,05, adalah nilai self care management dengan tekanan darah sistolik r = - 0,792, p = 0,000 dan nilai self care management dengan tekanan darah diastolik r = - 0,495, p = 0,010. Ini berarti ada hubungan signifikan antara self care management dengan tekanan darah. Kesimpulan: Semakin besar nilai self care management maka semakin rendah tekanan darah pada lansia dan sebaliknya.
Copyright (c) 2023 Kristina Pae

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
All articles published by Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer (JPKK), the authors hold the copyright under license Creative Commons Attribution License.